TANPA JUDUL

Berusahalah utk dapat bermanja manjaan dengan Allah Ta'ala,mesra-lah kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.^^

Sahabat-sahabatku,
Kehidupan ini pada zahirnya dikawal oleh hukum sebab musabab.
Hukum sebab musabab berjalan melalui makhluk, maka kelihatanlah tindakan makhluk mewarnai berbagai macam keadaan dan peristiwa.
Ketika di dalam suasana asbab, ahli asbab yang menghadapi makhluk yang bertindak dalam sistem sebab musabab akan mengadakan sebab musabab juga untuk melepaskan dirinya dari sebab musabab yang menguasainya.
Kadang-kadang,sebab musabab yang mendatang mengatasi kekuatan sebab musabab yang diciptanya.
Nah,
Dalam perkara ini, yang mendatang dapat mengalahkannya.Ini menyebabkan jiwanya merasa tertekan.
Jika tekanan itu menjadi sangat kuat dan dia tidak mampu dan tidak berdaya menahannya, dia akan memberontak dengan melawan sistem sebab musabab itu sendiri, termasuklah makhluk yang terlibat dalam arus sebab musabab.^^

ketahuilah Sahabat,
Bahwa,Perlawanan yang dilakukannya bukanlah mengadakan sebab musabab yang lebih kuat, tetapi dia menentang dengan cara membebaskan dirinya dari sebab musabab, yaitu dia melepaskan rantai kekuasan makhluk terhadap dirinya.
Dia menanggalkan asbab dan digantikannya dengan tajrid.^^

Dalam suasana asbab hati menghadap kepada makhluk dan sibuk melayani,karena makhluk yang mendatanginya. Bila hati melangkah kepada suasana tajrid ia akan menghadap kepada Allah Ta'ala.

Pahamilah Sahabatku,
Bahwasanya,Hati hanya mempunyai satu pandangan. Jika ia menghadap/memandang kepada makhluk ia membelakangi Allah, dan jika ia menghadap /memandang kepada Allah, ia akan membelakangi makhluk. ^^
Apabila Allah Subhannahu wa Ta'ala berkehendak memberi taufik dan hidayat kepada hamba-Nya, hati hamba itu dipalingkan kepada-Nya.

Sahabatku,

Bagaikan seseorang yg sangat mencintai seorg wanita/pria, ia tdk akan pernah memandang yg lainnya, baginya,bersama kekasihnya adalah hal yg diinginkannya,org tsb akan sll ingin bermesraan pd kekasihnya,
Seseorg yg menyukai seseorang akan menyukai apa yg disukai kekasihnya,ia akan gemar melakukan segala permintaan kekasihnya tsb,sbb ia tahu kekasihnya pun menyukainya,ia sanggup melakukan apapun yg diminta kekasihnya utk menyenangkan,membuat gembira kekasihnya tsb.tidak ada niat lain dihatinya,hanya kepada kekasihnya.

Nah,kepada manusia saja kita bisa menggila utk bermesraan dgn istri/suami/kekasih hati kita? Manja kpd kekasih hati kita? Kenapa hal ini tidak dapat kita lakukan kepada Allah Ta'ala ? Tidakkah ingin bermesraan dengan Allah Ta'ala ??

Ketahuilah Sahabatku,
Hati yang menghadap kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala akan merasakan jalinan kemesraan dengan-Nya.
Hati menyukai apa yang Allah Subhannahu wa Ta'ala sukai. Ia gemar melakukan amal ibadah karena Allah Ta'ala menyukainya. Ia sanggup melakukan amal ibadah dengan banyak semata-mata karena ingin menggembirakan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Tidak ada niat untuk dunia atau akhirat.
Segala-galanya karena Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Nah,sahabat-sahabatku,

Suasana hati yang beginilah yang dinamakan ---> "UNS".

UNS adalah :
hati merasa manja,ingin bermesraan,sangat jinak kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Ketahuilah Sahabatku,
Uns adalah:
sebagian daripada pengalaman hakikat.
Ia memberi tenaga kepada rohani agar kuat menempuh dugaan yang hebat dan gemar melakukan ibadah dengan bersungguh-sungguh.

Uns menjadi tenaga yang membawa cinta-kasih yang mendalam terhadap Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Cinta-kasih menjadi tangga untuk mencapai muraqabah.

Muraqabah ---> terbebas hati dari pengaruh makhluk.
menjadi tangga untuk mencapai peringkat yang lebih tinggi, di mana hati nurani disinari oleh Nur Ilahi Yang Maha Suci membuka Cinta Hakiki yang tidak terbatas kepada zat Yang Maha Esa.^^

Sahabatku,
Tanda seseorang itu dibukakan kepadanya pintu uns yang dapat membawa kepada pintu-pintu lain adalah orang yang berkenaan tidak berminat untuk melayani karena makhluk.
Dia lebih suka bersendirian dengan khalwatnya.

Kegiatannya adalah mengingat Allah Subhannahu wa Ta'ala sepanjang masa/waktu,
Saat ketika duduk,berdiri,berjalan,bekerja,berbaring,dan dimana saja. Dalam suasana yang demikian terbukalah kepadanya pintu hikmah untuk menyaksikan kebesaran Allah Subhannahu wa Ta'ala pada sekalian kejadian-Nya.

Al-Quran menceritakan hubungan hati yang menghadap kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan banyak mengingati-Nya sehingga terbuka pintu Tafakur untuk mengenali Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Sebagaimana Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"...Yaitu orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): “Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharakanlah kami dari azab neraka”.( QS ali- ‘Imran : 191).

Hati yang sudah berpaling kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala,dipalingkan daripada tipu daya syaitan.^^

Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila mereka disentuh oleh sesuatu imbasan hasutan dari syaitan, mereka ingat (kepada ajaran Allah), maka dengan itu mereka nampak (jalan yang benar)".
( QS al-A’raaf : 201).

Begitulah sahabatku,
apabila Allah Subhannahu wa Ta'ala mau menolong hamba-Nya, maka,dijinakkanlah hati hamba itu agar menghadap kepada-Nya dan dipelihara-Nya hati itu daripada musuh-musuhnya.

Intinya,
Jika kita merasa sdh tidak berambisi kepada makhluk,maka ketahuilah,bahwa akan dibukakan kepada kita pintu untuk dapat jinak,hingga selalu bermesra mesraan dengan Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Semoga memahami makna yg disampaikan dengan hikmah yang baik dihati.

Barakallah.

Komentar

Postingan Populer