"HAKIKAT BISMILLAH"

"HAKIKAT BISMILLAH"

Tafakurlah dlm Diam.^^

(Maaf,bagi yg ga suka penjlsan ini abaikan saja ya,diam lbh baik utk menjaga hati daripada berkata tdk baik penuh prasangka,tdk menanggapi pertentangan,tdk jg mengharap diterima,apa yg dijelaskan semata2 dilakukan krn Allah Ta'ala dlm berbagi hal kebajikan,ambillah jika bermanfaat,abaikan dan hindarkanlah jika membawa mudharat bagi yg membaca).

Sahabat-sahabatku yg Insya Allah sll dlm ridha Allah Ta'ala.

Ketahuilah,
Bahwasanya,Penjelmaan duniawi dari pola dasar ILAHI, yang disebut didalam AL-QUR'AN dengan penulisan pena dan tinta, memiliki suatu pokok signifikasi spiritual.
Dapat dikatakan, bahwa Al-Qur’an merupakan suara dari firman Allah Ta'ala yang ditiupkan ke hati Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam dan kemudian kepada para sahabat-sahabat,serta generasi-generasi selanjutnya.

Sayyidina Ali ra mengatakan :
“ Bahwa seluruh Al-Qur’an itu terkandung didalam surat Al-Fatihah”, sedangkan surat Al-Fatihah itu sendiri terkandung di dalam Bismillah (basmallah).

Dalam Hal ini Sahabatku,
Karena adanya suatu kehadiran Ilahi dalam teks Al-Qur’an , yakni Bismillah (Basmallah), maka kalimat Bismillah inipun merupakan pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman Ilahi itu, untuk membantu kaum muslim menembus kedalam dan ditembusi oleh kehadiran Ilahi yang sesuai dengan kapasitas spiritual setiap orang ISLAM.^^

Pahamilah Sahabat,
Bismillah membantu manusia untuk menembus selubung eksistensi material, sehingga memperoleh jalan masuk ke barakah yang terletak didalam firman ilahi dan untuk mengenyam hakikat alam spiritual, karena Bismillah itupun adalah suatu pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual (Al-Haqa’iq) yang terkandung didalam wahyu Islam pertama ,
Yaitu :

“Iqraa bismirabbikaal ladzii khalaq” :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S. : Al-Alaq : 1).

Maka dari itu Sahabatku,
Kalimat “Bismillah” merupakan hasil dari pengejawantahan ke-ESA-an pada bidang keaneka ragaman.
Kalimat suci ini merefleksikan kandungan prinsip keESAan ILAHI, kebergantungan seluruh keaneka ragaman kepada Yang ESA,kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk.

Dalam Hal ini,
Allah Subhannahu wa Ta'ala menurunkan kalimat suci “Bismillah” dalam wujud fisik (yang tersurat) pada sebuah kitab suci Al-Qur’anul Kariim yang secara langsung dapat dipahami oleh pikiran yang sehat.
Karena kalimat suci “Bismillah” itu sendiri, memiliki realitas-realitas dasar dan perbuatan-perbuatan sebagai tangga bagi pendakian jiwa dari tingkat yang dapat dilihat dan di dengar menuju ke Yang Gaib, yang juga merupakan keheningan diatas setiap bunyi.
Wujud fisik (Bismillah) inipun didasarkan pada ilmu pengetahuan tentang dunia bathin yang tidak hanya berkaitan dengan penampakan lahir semata, tetapi juga dengan realitas-realitas bathin “Bismillah” itu sendiri (yang tersirat).^^

Pahamilah Sahabat,
Bahwasanya,Bismillah diilhami oleh spiritualitas Islam secara langsung yang diwahyukan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam, sedangkan wujudnya tentu saja dibentuk oleh karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerima wahyu Al-Qur’an, yaitu :
“Qalbu” (hati), yang nilai-nilai positifnya diuniversalkan Islam.

Sahabatku,
Bentuk wahyu Islam yang pertama ini (Bismillah) tidaklah mengurangi kebenaran, bahwa sumber religius dari “Bismillah” ini berasal dari kandungan bathin dan dimensi spiritual Islam pula.

Hanya ,bagi orang yang mampu melihat relitas-realitas tersebut ataupun orang yang telah dilatih untuk memperoleh penglihatan “Al’Bashirah” (penglihatan bathin) atas sesuatu yang tersembunyi dibalik rahasia “Bismillah”, dan dikarenakan “Bismillah” ini merupakan pula pesan dari ruang inti perbendaharaan yang gaib (khaza’in al-ghoybi), maka siapapun yang menerima pesan kalimat suci ini didalam hatinya ia seakan menikmati alunan nyanyian alam rahim yang membawa jiwanya sebelum episode perjalanan duniawinya yang singkat.

Agama Islam tidak berdasarkan ketegangan dramatis antara langit dan bumi, atau pengorbanan heroik dan penyelamatan melalui campur tangan Tuhan, akan tetapi, Agama Islam bertindak untuk mengembalikan kesadaran manusia, bahwa alam semesta adalah Kalam Ilahi dan pelengkap ayat-ayat suci tertulis yang diwahyukan dalam bahasa Arab.^^

Maka Sahabat,
Kesadaran ini diperkuat dengan tata cara “SHOLAT” yang secara naluriah mengembalikan manusia pada keadaan primordialnya dengan menjadikan seluruh alam sebagai tempat ibadah.
Begitu pula halnya kalimat “Bismillah” yang terucap saat bersujud menyentuh bumi (sholat), adalah :
untuk mengembalikan manusia ke-kesucian primordial (al-fithrah) saat Yang Maha Esa menghadirkan dirinya secara langsung didalam hati manusia dan “mengumandangkan sebuah simfoni abadi dalam keselarasan yang ada pada alam yang suci”.^^

ketahuilah Sahabat,
Bahwasanya,Kalimat suci “Bismillah” yang terucap saat berdzikir, berarti sang pendzikir telah kembali kepusat alam, bukan secara eksternal melainkan melalui hubungan bathin yang menghubungkan dirinya dengan prinsip-prinsip dan irama-irama alam primordial yang sakral dan teramat luas sekaligus merupakan suatu perumpamaan dialog suci antara seorang Hamba dengan Khaliqnya, yang menenangkan dan sekaligus mensucikan jiwanya, begitupun “Bismillah” yang terucap disaat manusia hendak melakukan suatu pekerjaan-pekerjaan yang halal, maka kesadaran dirinya akan terbangkit dari keterlenaan, dalam dirinya melalui kesadaran akan realitas Yang Maha Esa.^^

Pahamilah Sahabatku,
Hati serta jiwa seluruh muslim disegarkan oleh “keagungan, keselarasan dan kesucian” kalimat “Bismillah” dalam pada bentuk-bentuk huruf Al-Hijaiyyah yang terdiri dari tujuh huruf (Ba Sin Mim Alif Lam Lam Ha), yang mengelilingi kaum muslim yang hidup didalam masyarakat Islam dan yang mengungkapkan keindahannya pada setiap lembaran-lembaran suci Al-Qur’an.
Oleh karenanya “Bismillah” sebagai induk suci Islam yang merupakan karunia dari “Haqiqah” yang terletak dalam hati wahyu Islam.^^

Sahabat-sahabatku,
Kalimat suci ini akan tetap demikian bagi seluruh muslim, tak peduli apakah diri mereka sadar akan haqiqah ataukah mereka yang sudah puas dengan bentuk-bentuk luarnya saja (kalimat Bismillah yang tersurat).^^

Bagi mereka yang mengikuti jalan menuju “haqiqah”, kalimat suci ini merupakan pembantu pertama yang sangat diutamakan untuk merenungkan ke-ESAan Ilahi Rabbi, karena, huruf “BA” yang dilambangkan oleh titik pengenal kesucian horizontal “SIN” dengan wujud lengkungan vertikal yang menghadap langit dan “MIM” yang berporos pada suatu tiang kepasrahan.^^

Tiga huruf-huruf suci ini secara keseluruhan melambangkan eksistensi universal untuk menuntun manusia dalam pembauran kualitas, kekuatan, dan aliran berbagai elemen agar setiap muslim mengingatkan ajaran Allah Ta'ala, yaitu dalam bentuk alam semesta, yang benar-benar muslim atau tunduk kepada kehendak Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan mematuhi sifat dan hukum alamnya sendiri-sendiri.

Sahabatku,
Kesucian “Bismillah” membantu manusia untuk menembus selubung eksistensi material sehingga memperoleh jalan masuk ke “Barakah” yang terletak didalam firman illahi dan untuk mengenyam suatu “rasa”, bahwa setiap jiwa akan mengenyam sesuai dengan kapasitas, keterbatasan, dan keabadiannya.

Pahamilah Sahabatku,
Huruf “ALIF” didalam kalimat “BISMILLAH” dengan vertikalitasnya melambangkan kekuatan Allah Ta'ala dan prinsip transenden yang darinya segala sesuatu itu berasal, sedangkan dua huruf “LAM” dalam bentuk kail (mata kail), yang melambangkan suatu peringatan ,yaitu :
agar hamba Allah berhati-hati dalam pancingan Iblis atau setan dan sekaligus merupakan pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman Ilahi, untuk membantu kaum muslim menembus kedalam dan ditembusi oleh kehadiran ilahi yang sesuai dengan kapasitas spiritual setiap orang Islam.

Hal inilah yang sering diingatkan Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam,bahwa :
“Barang siapa yang melakukan sesuatu pekerjaan dengan tanpa diawali “Bismillah”, maka tidak akan ada keberkahan didalam pekerjaannya itu”. ^^

Mengapa harus diawali dengan Bismillah ??
Karena,
didalam makan dan minumnya manusia, Iblis akan turut andil didalamnya, jika tidak diawali dengan ucapan “Bismillah”.

Nah,selanjutnya Sahabat,
mengenai huruf “HA” (HA, MARBUTOH), yang melambangkan realitas lingkaran kosmos sebagai wahyu primordial Tuhan yang merupakan hasil dari pengejawantahan keESAan pada bidang keaneka ragaman.

Keempat buah huruf suci ini merefleksikan kandungan prinsip keESAan ILAHI, kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada Yang ESA, kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk, sebab,tidak ada yang sia sia apapun yang telah di Ciptakan Allah Subhannahu wa Ta'ala.^^
Sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala didalam Al-Qur’an:
“Orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang Penciptaan Langit dan Bumi seraya berkata :"Yaa Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,Maha Suci Engkau,maka Peliharalah kami dari. Siksa neraka” (Q.S. Ali-Imran: 191).

Nah,Sahabat-sahabatku,
Jika,Keempat huruf ini digabungkan menjadi kalimat “ALLAH”. Itulah alasan mengapa “Alif” menjadi sumber abjad dan huruf pertama dari nama “Tuhan Yang Maha Kekal” ini, Allah, yang bentuk visualnya benar-benar menyampaikan seluruh doktrin metafisik Islam mengenai alam realitas.

Karena dalam bentuk tulisan dari nama “Allah” dalam bahasa Arab, kita melihat dengan jelas suatu garis horizontal, yakni gerak penulisannya, kemudian garis tegak lurus dari “Alif” dan “Lam” semacam garis melingkar, yang secara simbolis dapat disamakan dengan suatu lingkaran “TAUHID” yang mengelilingi jiwa orang ISLAM, dan sekaligus merupakan suatu teofani dan refleksi dari ketakterbatasan kekayaan khazanah Allah Subhannahu wa Ta'ala yang tercipta setiap saat tanpa pernah kehabisan kemungkinan-kemungkinannya.^^

Hal ini pula yang menegaskan peran kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk (Al-Huda), jalan menuju Allah Subhannahu wa Ta'ala.

“Al’Qur’an bagaikan sepercik cahaya (Nur )yang menyinari kegelapan eksistensi manusia di dunia ini”.

Misteri Zat yang menyatakan identitas, yang sekaligus merupakan Sifat Allah yang mutlak dan juga transendensi, mencakup seluruh aspek keTuhanan yang mungkin termasuk dunia dengan pembiasan pembiasan dari-Nya yang mengindividualisasi tak terkira banyaknya.

Maka dari itu Sahabatku,
orang yang mencintai Allah akan selalu :
“mengosongkan hatinya dari segala sesuatu selain Allah Ta'ala semata.”---> ini terapi yang sangat ampuh untuk mencapai puncak kekhusyu'an didalam shalat.
karena,
“ Alif Lam Lam Ha” akan menyerbu hatinya dan tidak menyisakan ruang sedikitpun untuk sesuatu yang lain, karena seseorang hanya perlu mengetahui dan menyelami hakikat “Bismillah” ini untuk mengetahui semua yang dapat diketahui.

Nama “Allah” adalah kunci khazanah misteri Allah dan pintu gerbang menuju Yang Gaib dan Yang Nyata. Itulah realitas yang berdasarkan identitas esensial Tuhan dan kesucian nama-Nya.^^

Itulah alasan mengapa para Ahlul Hukama selalu merenungi dan menyebutkan bahwa : “Huruf-huruf didalam “Bismillah” turun dari dunia spiritual ke dunia fisikal dan memiliki substansi spiritual bathin ketika mengenakan selubung dunia gaib yang mampu menembus kedalam makna bathinnya, dan dapat merenungkan simbol prinsip-prinsip realitas maupun pedoman yang terwujud.”

Sebenarnya Sahabat,
seluruh manifestasi berasal dari ketujuh huruf ini (Ba Sin Mim Alif Lam Lam Ha), karena bagaimana mungkin Yang “ESA” melambangkan sesuatu yang lain dari huruf-huruf yang akan mengakui ke-ESA-an-Nya, apalagi penggabungan dari ketujuh huruf-huruf ini jika berbentuk huruf Arab yang memanjang dari kanan ke kiri, akan merupakan lambang penerimaan prinsip material dan pasif, dalam arti kata “KETAQWAAN MUTLAK” serta dimensi keindahan yang menyempurnakan ke-Agungan diri-Nya, dan sekaligus melambangkan pusat teragung yang dari-Nya segala sesuatu itu berasal dan kemana segala sesuatu itu kembali.^^

Pahamilah Sahabat,
Bahwasanya,Manusia haruslah percaya kepada yang suci dan terlibat didalamnya, kalau tidak, maka Yang Suci akan menyembunyikan dirinya dibelakang selubung yang tidak dapat diraba dan dilalui, yang pada hakikatnya adalah selubung jiwa rendah manusia.

Kesucian “Bismillah” mampu menciptakan sesuatu yang bersifat spiritual sekaligus sensual, menyingkap keindahan dunia ini beserta sifat fananya, dan menjelma dalam bentuk alam transendental yang indah melalui teofani Allah, karena hakikat Bismillah masih suci dan dicari oleh sebagian masyarakat Islam, dan menjadi nilai universal bagi seluruh dunia pada saat kebodohan mengancam untuk mencekik “semangat Bismillah” itu sendiri.^^

Wallahu a'lam.

Bersambung -

Semoga memahami makna yg disampaikan dengan hikmah yg baik dihati.

Barakallah.^^

Komentar

  1. Dengan menyebut nama Allah....
    Kenapa di awaikata DENGAN apa kah makna kata DENGAN.
    ...... Dengan menyebut nama Allah

    Apa atau siapa yg berada sebelum dengan menyebut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Dengan menyebut". Setiap tindakan manusia ingin dibantu oleh Allah swt.

      Dengan menyebut berbeda efeknya apabila tindakan manusia mengatasnamakan Allah.

      "Atas nama Allah" power nya akan lebih dahsyat.

      Hapus
  2. tulisan ini adalah ajaran abah MK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pribadi belum mengenal abah MK. Apapun yg saya tulis di halaman ini ada murni dari renungan saya pribadi. Jika ada yg serupa berarti semua karena Allah

      Hapus
  3. pembahasan ini harus dijalani oleh penempuh jalan spiritual sehingga ia benar benar "merasakan" hakikat "bismillah" dan menemukan "harta" yang selama ini "terpendam" dalam diri.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer