"KEHIDUPAN DUNIA"

"KEHIDUPAN DUNIA"

Pahamilah Sahabat-sahabatku,

Roh Insan yang sangat suci akan menjadi nyata jika ia dibaluti oleh jasad ,dan bakatnya hanya menonjol apabila ia ditempatkan di dalam dunia. ^^

Ketika Adam a.s mendiami syurga bakat kekhalifahannya tidak menyata. Setelah ditempatkan di dunia barulah nyata Adam a.s sebagai khalifah Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Keturunan Adam a.s juga menanggung kewajiban kekhalifahan itu di dalam dunia ini juga. Di dalam dunia yang sangat luas ini Adam a.s dan keturunannya ditempatkan pada satu tempat yang bernama bumi.
Sahabatku,
Kehidupan di dunia dengan kehidupan di bumi adalah perkara yang sama bagi Adam a.s dan keturunannya.

Kehidupan dunia ini adalah satu-satunya peluang untuk manusia. Manusia tidak diberi peluang yang kedua kalinya.

Sebagaimana Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
" Dan barangsiapa yang Buta (Hatinya) di Dunia ini,niscaya di Akhirat nanti ia akan lebih Buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang sebenarnya".
( QS.al-Isra’:72 ).

Bukan buta mata di kepala tetapi buta mata pada hati.
Jika ketika hidup di dalam dunia tidak menemui jalan kembali kepada Allah Ta'ala, sesudah matinya pun tidak menemui jalan.
Kesesatan jalan di akhirat lebih mengerikan daripada buta mata di dunia.

Ketahuilah Sahabat-sahabatku,
Apa saja yang manusia mau usahakan ,maka dunia inilah kebunnya.
Kehidupan dalam dunia inilah yang menentukan nasib manusia ketika sakratul maut, dalam alam kubur, di Padang Mahsyar, di Hisab,dan pada kehidupan yang abadi.

Sahabat,
Perbedaan di antara dunia dan akhirat hanya satu saja,yaitu:
di akhirat ada peluang untuk melihat Allah Ta'ala secara terang-terangan, sementara di dunia melihat Allah Ta'ala melalui hijab-hijab. ^^

Sahabat-sahabatku,
Adapun Urusan Islam, Iman, Tauhid dan Makrifat selesai di dalam dunia ini juga.
Apa yang diperolehi di dunia ini itulah yang akan dibawa ke akhirat.^^

Ketahuilah sahabatku,
Bahwa,Tugas menjadikan dunia sebagai kebun akhirat bukanlah mudah.

Perhatikanlah Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"Dan tatkala Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Aku hendak menciptakan khalifah di bumi”, mereka berkata: “mengapa Engkau mau jadikan padanya makhluk yang akan berbuat bencana padanya dan akan menumpahkan darah? Padahal kami berbakti dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau”. Allah berfirman: “Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”. ( QS.al-Baqarah : 30).

Sahabatku,Perhatikanlah!

Para malaikat sudah dapat membayangkan kehidupan dunia yang akan dijalani oleh makhluk berbangsa manusia sebelum lagi manusia pertama diciptakan.
Sifat kehidupan dunia yang ada dalam pengetahuan Malaikat adalah huruhara dan pertumpahan darah.

Dunia adalah Ibu, sementara huruhara dan pertumpahan darah adalah anak-anaknya. Kelahiran huruhara dan pertumpahan darah adalah sesuatu yang sesuai dengan suasana dunia itu sendiri secara awal mulanya.
Manusia sebagai khalifah bertugas membersihkan dunia daripada huruhara dan pertumpahan darah itu.
Khalifah tidak seharusnya membiarkan dunia terus melahirkan anak-anak jahat dan nakal.^^

Sahabat,
Dalam hal ini,
Allah Subhannahu wa Ta'ala memperjelaskan lagi keadaan huruhara penghidupan dunia:

Allah Ta'ala berfirman:
“Pergilah kamu (Adam dan Hawa). Sebahagian daripada kamu (manusia) jadi musuh kepada sebahagiannya. Dan adalah bagi kamu di bumi itu tempat kediaman dan bekalan (mencari kehidupan)hingga waktu yang telah ditentukan (mati dan kiamat)”.
( QS.al-A’raaf : 24).

Sahabat-sahabatku,
Dapatlah diambil hikmahnya pd makna yang terkandung dlm firman Allah Ta'ala tsb,
Bahwasanya,
Kehidupan dalam dunia membawa manusia bermusuhan sesama manusia sendiri.

Dalam dunia yang huruhara, penuh dengan permusuhan dan pertumpahan darah itulah manusia menetap sehingga sampai ajal mereka dan sehingga berlaku kiamat.^^

Sahabat-sahabatku,
Makna yg tersirat atasa surah.Al-A'raaf :24 hikmahnya adalah:
Allah Subhannahu wa Ta'ala telah mengajarkan kepada manusia supaya mengambil bekalan semasa hidup di dunia.^^

Allah Ta'ala mengajar manusia supaya menghargai Waktu yang Allah Ta'ala berikan kepada mereka di dunia ini.^^

Sebagaimana Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala ini :
“Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan".
( QS. al-A’raaf : 25).

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an Surah aLi ‘Imran: 185 :
"Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga,maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan Dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang penuh dengan tipu daya".

Sahabat-sahabatku,
Alam dihukumkan dengan kiamat dan setiap yang hidup dihukumkan dengan mati. Manusia hidup dalam dunia, mati dalam dunia dan dibangkitkan daripada dunia.

Dunia yang dikenali sebagai medan asbab akan melahirkan berbagai-bagai usaha dan tindakan.

Sifat dunia tidak mengizinkan usaha dan tindakan melahirkan hasil yang sempurna.

Allah Ta'ala memperingatkan bahwa apa saja yang manusia tanam di dunia buah yang sempurna muncul di akhirat.^^

Buah yang manis, masam atau beracun akan dirasai dengan sempurna setelah berlaku kiamat.

Apa yang didapati di dalam dunia lebih banyak bersifat bayangan yang menipu-daya.^^

Sahabatku,Pahamilah.

Manusia itu terdiri daripada dua jenis anasir, yaitu :
Tubuh zahir dan hati seni.^^

Gabungan anasir zahir yang kasar dengan anasir rohani yang Seni membuat manusia dapat berfungsi sebagai cermin yang membalikkan wajah yang memandang kepadanya. ^^

Tubuh kasar itu seumpama wajah cermin yang gelap di sebelah belakang ,dan rohani pula umpama wajah cermin yang terang di hadapan.

Nah ,Sahabat.
Susunan manusia yang demikian menyebabkan manusia dapatlah menerima suluhan cahaya Ilahi.

Hal ini dinamakan mengenal Allah Ta'ala melalui Mata Hati.^^

Makhluk yang mempunyai satu jenis badan saja tidak memiliki kemampuan yang demikian. ^^

Malaikat yang hanya memiliki badan yang terang dan hewan yang hanya memiliki badan yang kasar tidak dapat berfungsi sebagaimana Manusia.

Malaikat hanya mengenal Allah dalam satu aspek saja.
Yaitu: aspek tanzih.
Hewan pula tidak mengenal Allah.
Hanya manusia yang dapat/mampu mengenal Allah dalam aspek tanzih dan tasybih.
Yaitu :
Allah yang tidak serupa dengan sesuatu ,dan Allah yang memperkenalkan Diri-Nya melalui sifat-sifat-Nya.^^

Sahabatku,ketahuilah.
Bahwa, Sifat awal mula manusia yang mampu menerima suluhan cahaya Ilahi itu tertutup karena manusia hidup di dalam Dunia.

Dunia menjadi anasir yang merusakkan gabungan badan yang gelap dengan rohani yang cerah.

Dalam dunia ini wujud satu jenis makhluk yang diciptakan daripada cahaya api, dinamakan syaitan berbangsa jin.
Cahaya api syaitan ini mampu menyelinap masuk ke dalam badan manusia yang gelap dan menjadikannya lutsinar, menyebabkan suluhan yang datang dari alam ghaib tidak melekat pada cermin hati.
Nah,jika ini terjadi,
Peringatan yang di sampaikan oleh nabi-nabi tidak berbekas pada hati. Sekalipun nabi-nabi memperlihatkan mukjizat namun hati tetap tidak dapat melihat kebenarannya.
Beginilah yang terjadi kepada manusia yang hidup di dalam dunia dan diganggu oleh cahaya api syaitan.
Badan cahaya api syaitan menjadi tembok penghalang cahaya kebenaran daripada masuk ke dalam Hati.

Apabila cahaya kebenaran tidak melekat pada hati ,maka hati tidak mengenal apakah yang benar.

Hati yang sudah jahil itu menjadi kain putih yang menerima apa saja yang ditunjukkan oleh syaitan.

Syaitan mengadakan berbagai-bagai gambaran dan dibawakannya kepada hati.
Hati menyangka bentuk yang dibawa oleh syaitan itulah kebenaran.
Hasilnya ,
muncullah penjelmaan mengambil alih tempat kebenaran.
Penjelmaan gubahan syaitan itulah yang diterima oleh manusia sebagai yang benar.

Sahabat-sahabatku,
Manusia yang di dalam keadaan sedemikian beramal menurut gubahan syaitan tetapi menyangkakan mereka berada di atas jalan yang lurus. Lahirlah keyakinan yang dibina di atas Asas yang Sesat.
Seperti :
Ada manusia menyembah batu dengan menyangka itulah jalan yang benar.
Ada manusia membunuh diri dengan keyakinan mereka mati syahid. Dsbnya.^^

Amalan sesat telah menjadi kepercayaan yang suci lantaran mereka diperdayakan oleh syaitan.

Sahabatku,
Dunia yang dihuni oleh syaitan melahirkan berbagai-bagai tipu daya.
Semua bidang kehidupan manusia diresapi oleh tipu daya syaitan.
Syaitan membina jalan yang selaras dan hampir sama dengan jalan yang lurus dan diperindah jalan itu sehingga apa saja yang ada padanya kelihatan sama dengan jalan yang lurus.

Sahabat-sahabatku,
Akibat perhiasan yang dipamerkan oleh syaitan ini, fitrah manusia hilang kekuatan untuk melonjak kepada fitrah Muslim.
Mereka bersenang hati dengan berpegang kepada fitrah kemanusiaan saja dan dalam keadaan yang demikian, fitrah kemanusiaan tidak berkekuatan menyekat tarikan syaitan.

Akibatnya, nilai-nilai murni kemanusiaan dicampur adukkan dengan nilai-nilai palsu yang datang dari syaitan.

Banyak daripada penganut agama Islam sendiri mencampur adukkan nilai Islam dengan nilai syaitan.

Di sana sini banyak terjadi orang yang Sholat, tetapi masih melakukan perbuatan zina dan meminum segala yg memabukkan.

Orang yang menunaikan fardhu haji masih melakukan kekejian. Orang yang berpuasa tetapi masih mencuri dan menipu. Orang yang mengucapkan dua Kalimah Syahadah masih juga pergi ke kuburan-kuburan karena meminta togel atau ilmu kebal,kesaktian bahkan ilmu pemikat.

Jika sudah terjadi hal tsb,
Maka,Perilaku orang yang mengaku beragama Islam tidak ada bedanya dengan orang yang kafir.
Semua itu terjadi,karena warna syaitan melindungi warna kebenaran.

Orang yang telah menerima dan menggunakan warna syaitan itu dinamakan Ahli Dunia.

Dalang yang mengarahkan perjalanan ahli dunia adalah raja syaitan, yaitu iblis.

Iblis adalah sumber kejahatan, dan syaitan adalah penyebar kejahatan iblis itu.
Iblis senantiasa menjerumuskan manusia supaya menyalahi ubudiah kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Iblis memasukkan sifat-sifatnya kepada manusia bagi menyekat atau melengahkan mereka dalam menunaikan perintah Allah Ta'ala.

Sifat iblis adalah kufur atau ingkar kepada kebenaran. Apabila sifat iblis membaluti hati manusia ia akan bertindak sebagai tenaga yang menghalang segala macam kebenaran yang mau masuk ke dalam hati.

Walaupun akal mampu menerima sesuatu kebenaran itu, namun tenaga yang muncul daripada sifat iblis menghalang hujah akal daripada diterima oleh hati.
Sebab itu,
orang yang mengenal dan mengakui kebenaran masih juga menolak kebenaran itu dan berbuat yang tidak benar.
Orang yang mengetahui berzina adalah berdosa tetapi masih juga melakukannya. Orang yang mengakui perbuatan keji itu berdosa masih juga berbuat keji. Bahkan ,
orang-orang yang membuat undang-undang berdasarkan kebenaran yang diperolehi melalui akalnya masih juga melanggar undang-undang yg dibuat tersebut. Hehe..

Akal mengakui kewajiban Sholat, dan anggota melakukan perbuatan Sholat, tetapi Hati yang dikuasai oleh sifat iblis tidak mampu lari daripada kemaksiatan.^^

Syaitan menjadi perantara yang mengantar sifat-sifat iblis kepada manusia.
Syaitan masuk ke dalam tubuh manusia melalui perjalanan darah.
Darah yang dimasuki oleh syaitan akan menyebabkan rangsangan atau dorongan yang mengajak manusia melakukan kejahatan.
Syaitan hanya mampu memberi rangsangan, tetapi tidak mampu menggerakkan anggota manusia untuk melakukan sesuatu.
Nafsu manusia sendiri yang bertindak menggerakkan anggotanya supaya melakukan kejahatan sebagaimana yang dirangsang oleh syaitan.

Nafsu adalah umpama tuan rumah dan syaitan umpama tamu tak diundang(pendatang haram).
Tuan rumah sendiri yang mengizinkan tamu tak diundang(pendatang haram) memasuki rumahnya dan membiarkannya memerintah di dalam rumah itu.
Syaitan bertindak sebagai pengajar dan nafsu yang menerima pengajaran syaitan bertindak sebagai pelaku.

Pahamilah Sahabat,
Nafsu yang jahat, seperti tuan rumah yang jahat, melakukan kejahatan di dalam rumahnya walaupun kejahatan dari luar tidak masuk.
Nafsu yang rendah memang cenderung kepada kejahatan walaupun tidak menerima rangsangan syaitan.
Rangsangan syaitan ditujukan kepada perkara yang menyalahi ubudiah,kedurhakaan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, berbuat syirik dan kufur terhadap kebenaran.

Apabila manusia menolak satu rangsangan jahat, syaitan dengan cepat mencadangkan kejahatan yang lain.
Asal saja kejahatan dilakukan syaitan sudah merasa senang dan puas.
Jika syaitan gagal merangsang manusia supaya meninggalkan Sholat, syaitan akan berpindah kepada merangsang agar manusia melaksanakan Sholat dengan Lalai. ^^

Jika manusia berhasil meneruskan Sholatnya hingga selesai, syaitan beralih kepada merangsang agar manusia merasa riya' dengan Sholatnya.^^

Sahabat,
Sikap nafsu berbeda dengan sikap syaitan.
Nafsu gemar kepada perkara-perkara yang mengasyikkan, suka kepada kebesaran dan kemuliaan dan cenderung kepada yang melalaikan.

Tabiat nafsu, jika ia inginkan sesuatu, ia akan mengejar atau menanti sesuatu itu.
Ia tidak mau menyerah kalah sebelum ia mendapatkannya.
Ia mampu mendiamkan diri walaupun dalam tempo yang lama.
Jika ada kesempatan ,ia akan muncul kembali, selagi keinginannya belum tercapai.

Cita-cita merupakan bakat nafsu. Mencitai kesejahteraan hidup adalah bakat nafsu yang baik.

Sahabat-sahabatku,
Banyak juga bakat nafsu yang tidak baik.

Nafsu yang menginginkan seorang perempuan cantik/pria kaya,gagah tidak berhenti mengingininya walaupun perempuan/pria itu sudah menjadi isteri/suami orang lain.
Sebab, itulah nafsu yang tidak dikawal oleh IMAN,
sanggup merusak rumah tangga orang lain demi mencapai keinginannya.

Nah,
Begitu juga keinginan nafsu kepada rumah mewah. Ketika tidak mampu ia mendiamkan diri. Saat ada kemampuan,rumah mewah yang diingininya itulah yang pertama kali dibelinya.

Sahabat,Pahamilah.
Bahwa,Keinginan dan cita-cita nafsu tidak mudah berubah, tetapi rangsangan syaitan mudah berubah daripada satu kejahatan kepada kejahatan yang lain.

Nafsu yang rendah merusakkan nilai-nilai murni kemanusiaan dan syaitan pula merusakkan kehambaan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala. Gabungan keduanya menjadikan manusia golongan yang Ingkar dan berbuat Maksiat.

Sahabat-sahabatku,
Banyak sekali kerusakan yang terjadi karena nafsu.

Al-Quran menceritakan sebagian daripadanya.
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan". (QS. Yusuf : 53).

Sahabatku,
Nafsu pada peringkat yang paling rendah dan paling buruk dinamakan nafsu ammarah. Ammarah adalah sifat nafsu yang bekerjasama/berbagi dengan sifat syaitan, yaitu nafsu yang warnanya diresapi oleh warna syaitan.
Nafsu pada peringkat ammarah berkedudukan sama dengan syaitan. Inilah nafsu yang Sesat.^^

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"Tidakkah engkau perhatikan orang yang menjadikan nafsunya sebagai tuhannya dan dia disesatkan oleh Allah karena Allah mengetahui (kejahatan hatinya), lalu ditutup Allah akan pendengarannya dan penglihatannya tertutup".
( QS. al-Jaathiyah : 23).

"...Bahkan mereka mempertuhankan jin". ( QS.Saba’ : 41).

Sahabatku,
Kesesatan nafsu mampu sampai kepada peringkat mempertuhankan jin.
Syaitan adalah bangsa jin.
Jin yang berbangsa syaitan inilah yang dipertuhankan oleh nafsu manusia.
Jika nafsu lari dari sumbernya, yaitu roh yang suci murni dan ia bersyerikat pula dengan syaitan dari bangsa jin, maka,terjadilah kerusakan pada Akidah dan Akhlak manusia.
Dari segi Akidah manusia mampu mempertuhankan nafsunya atau mempertuhankan jin atau mempertuhankan kedua-duanya sekali.
Nafsu manusia dengan diri manusia (Ego) adalah perkara yang sama.

Mempertuhankan nafsu dan mempertuhankan ego diri adalah hal yang sama.
Firaun dan Namrud mengaku menjadi tuhan. Mereka mempertuhankan nafsu.
Qarun mengaku menjadi tuhan harta. Qarun juga mempertuhankan nafsu.^^

Sebagian manusia mempertuhankan Roh. Mereka juga mempertuhankan nafsu. Banyak manusia menolak peraturan Allah Subhannahu wa Ta'ala karena mau memuaskan nafsu mereka.
Mereka juga termasuk di dalam golongan yang mempertuhankan nafsu.
Pertuhanan nafsu yang paling halus adalah sifat riya', melakukan kebaikan untuk mendapat pujian orang banyak demi menaikkan ego nafsunya.

Nafsu yang mempersekutukan dirinya dengan Tuhan itulah yang mengundangkan pertuhanan jin.
Nafsu yang dapat masuk ke dalam alam khayal ciptaan syaitan mengambil bentuk-bentuk tuhan yang digubah oleh syaitan.
Jin suka menjelma dalam bentuk hewan ,seperti:
ular, gajah putih, kera dan lain-lain.
Penjelmaan jin dalam bentuk hewan itu dalam keadaan luar biasa,seperti ular berkepala tujuh, gajah bergading emas, kera sakti ,dan lain-lain yang menguatkan sangkaan manusia jahil bahwa itulah Tuhan.

Mereka yang menerima tuhan-tuhan yang demikian memanggilnya sebagai dewa-dewi, ratu, puteri dan lain-lain. Itu semua adalah jin yang penuh tipu daya kepada manusia yang jahil tentang Tuhan.

Kerusakan Akidah yang berlaku kepada umat manusia berpuncak daripada iblis yang memusuhi bangsa manusia sejak manusia yang pertama diciptakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan keturunan Adam a.s. Al-Quran menceritakan:
(Iblis) berkata: “Beri waktu pada -ku wahai Tuhanku, karena aku akan menyesatkan mereka hingga hari kiamat.” Tuhan berfirman: “Kamu diberi waktu.” Iblis berkata: “Oleh karena aku telah sesat, maka aku akan halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Aku akan datang kepada mereka dari depan, belakang, kanan dan kiri dan Engkau dapati kebanyakan mereka tidak mensyukuri Engkau. ( QS.al-A’raaf : 14 - 17).

Sahabat,
Hasil daripada gerakan iblis dan antek anteknya, yaitu syaitan, dan tewasnya nafsu manusia kepada mereka, maka terjadilah apa yang diceritakan oleh al-Quran:

"Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakit mereka dan bagi mereka azab yang pedih akibat dusta mereka". ( QS.al-Baqarah : 10).

"Dan sesungguhnya Kami telah sediakan untuk neraka jahanam beberapa banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak mengerti, mempunyai mata tetapi tidak melihat, mempunyai telinga tetapi tidak mendengar. Mereka adalah seperti hewan bahkan lebih hina daripada itu dan mereka adalah orang-orang yang lalai". ( QS. al-A’raaf: 179 ).

"Kami jadikan manusia dalam bentuk yang paling baik kemudian kembalikan dia ke tempat yang paling rendah". ( QS. at-Tiin: 4-5 ).

"Dikunci Allah akan hati mereka dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka tertutup".
( QS.al-Baqarah: 7 ).

Ketahuilah Sahabat-sahabatku,
Manusia yang sudah parah dijangkiti oleh penyakit iblis, akan mengikuti iblis kepada kedudukan yang paling buruk.

Sebagaimana Firman Allah Ta'ala:
"Itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah, maka ditulikan pendengaran mereka, dibutakan penglihatan mereka. Tidakkah mereka merenung tentang al-Quran? Bahkan dalam hati mereka terdapat kunci-kunci".
(QS. Muhammad : 23&24).

Ketahuilah Sahabat,
Azazil yang telah berbuat ibadah kepada Allah selama beribu tahun, jika mendapat laknat dari Allah, bergantilah keadaannya, terhapus semua ibadahnya yang telah lalu dan dia berubah menjadi iblis.
Jika Allah melaknati seorang manusia dia akan berganti menjadi syaitan berbangsa manusia.
Iblis, syaitan berbangsa jin dan syaitan berbangsa manusia akan menjadi penghuni neraka Jahanam.
Mereka kekal di dalamnya.

Waspadailah Sahabat,
Bahwa,Fitnah dan tipu daya yang menanti manusia di dalam dunia sangat besar dan bahaya. Setiap kelahiran keturunan Adam a.s akan disambut oleh syaitan yang menjadi bakat iblis.
Cahaya syaitan akan mewarnai cermin hati manusia. Apa yang singgah pada hati akan berubah keasliannya.
Hati manusia akan terlindung daripada menyaksikan yang benar.
Hanya satu saja yang sangat berkesan memelihara dan membersihkan cermin hati daripada warna syaitan. Itulah Syariat,Makrifat,Tarekat dan Hakekat! Tanpa memisahkan dan meninggalkan satu diantaranya.

Wallahu a'lam.

Semoga memahami makna yg disampaikan dgn hikmah yg baik di hati.

Barakallah.

Komentar

Postingan Populer