"AWAL PENCIPTAAN BISMILLAH"

"AWAL PENCIPTAAN BISMILLAH"
(Memahami Makna bahasa SASTRA yang terdapat dalam Ayat Allah Ta'ala,khususnya BISMILLAH)

(Maaf,bagi yg ga suka penjlsan ini abaikan saja ya,diam lbh baik utk menjaga hati daripada berkata tdk baik penuh prasangka,tdk menanggapi pertentangan,tdk jg mengharap diterima,apa yg dijelaskan semata2 dilakukan krn Allah Ta'ala dlm berbagi hal kebajikan,ambillah jika bermanfaat,abaikan dan hindarkanlah jika membawa mudharat bagi yg membaca).

Sahabat,penjelasan ini penjelasan ketiga dari penjelasan sebelumnya tentang : Hakikat Bismillah dan Hakikat Bismillah dari Huruf perhuruf.^^

Sahabat-sahabatku yg Insya Allah sll dlm ridha Allah Ta'ala.

Sebutir debu serta kesekejapan hidup diubah melalui kebiasaan menjadi sebuah bintang di cakrawala, yang diberkahi dengan kemapanan dan merefleksikan keabadian Allah Ta'ala.
Realitas bathin alam semesta mengungkapkan dirinya melalui mata bathin atau penglihatan intelektual.
karena mata bathin merupakan alat persepsi yang berdasarkan keselarasan, sekalipun diatas bidang korporeal.^^

Sahabat,
Dalam makrokosmos, keselarasan alam semesta terwujud pada taraf realitas yang lebih tinggi dan menjadi suram serta semakin samar dalam tingkat kosmos yang semakin rendah, karena jauh sebelum Allah menciptakan manusia pertama, yakni Adam As (Abul Basyar) ,Allah yang Maha Agung lebih dulu menciptakan suatu alam yang disebut:
“Alam Jabbarut Malaakut”, dan dihuni oleh para malaikat-malaikat Allah yang tak terbilang banyaknya.
Sebagian dari kelompok para Malaikat-Malaikat Allah tersebut adalah :
kelompok Malaikat Muqarrabin, Malaikat Kurubiyyin, Malaikat Kiraman Katibin, Malaikat Arsyi, Malaikat Hafadzah dan Malaikat Aran Jabaniyyah, Malaikat Arsyi. Dan masih banyak lagi golongan Malaikat-malaikat lainnya yang tidak dapat disebutkan disini.^^

Para malaikat-malaikat ini masing-masingnya mempunyai sayap, yang sayapnya saja secara langsung melambangkan :
“Hakikat realitas penerbangan dan pendakian melawan seluruh hal yang merendahkan derajat serta menurunkan kekuatan atas dunia ini, yang akhirnya mengantar pada kebebasan dari kungkungan duniawi yang serba terbatas”.

Sebagaimana diberitahukan didalam Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“ Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu”. (Q.S.Fatir : 1).

Menurut sebagian Arifbillah,bahwasanya “Alam Jabbarut Malakut” terdiri dari tujuh lembah pegunungan kosmik “Qaf” yang pada puncaknya terdapat singgasana Tuhan (Al-Arsy). Tuhan yang menciptakan singgasana (Al-Arsy) dari jambrud hijau dan keempat tiangnya terbuat dari batu merah delima, yang dibawa oleh delapan Malaikatul Arsy, yang selalu bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya. Ketujuh lembah “Qaf” itu sendiri, adalah Lembah Thalab (pencarian), Lembah Isyq (cinta), Lembah Istighna (kepuasan), Lembah Hayrat (kekaguman), Lembah Faqr (kemiskinan), Lembah Ma’rifah (gnosis), dan Lembah Fana (lebur).

Dimasing-masing ketujuh lembah pegunungan kosmik “Qaf” ini terdapat (tersimpan) tujuh buah huruf Al-Hijaiyyah, yakni huruf-huruf yang ada pada kalimah suci “Bismillah”.
Pegunungan kosmik “Qaf” merupakan pesona spiritual dari keindahan dan keAgungan Allah, yang selalu menjadi pintu gerbang untuk masuk kedalam lautan rahasia Allah, yang dimulai dengan kerinduan kepada-Nya, dan bergerak secara perlahan menuju penyingkapan :“HAKIKAT BISMILLAH ” yang suci dan mensucikan, dan akhirnya mencapai peleburan (Fana) dengan melintasi horizon esoterisme “Qaf” yang sangat luas dan tanpa batas.

Sebagaimana Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“Qaf, demi Al-Qur’an yang sangat mulia” (Q.S. : Qaf : 1).

Sahabat-sahabatku,
Ekspresi universal kehidupan “Alam Jabbarut Malaakut” dan jalan inisiatik, dimungkinkan oleh tingginya tingkatan spiritual (MAQAM) yang sekaligus menjadi awal cikal bakal penciptaan langit dan bumi yang pada waktu itu (di alam jabbarut malakut), langit masih berupa asap, asap yang keluar dari ketujuh lembah “Qaf”, kemudian Allah satukan dan dari asap tersebut dijadikannya tujuh lapis langit.

Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“ Yang menciptakan tujuh lapis langit “ (Q.S. :Al-Mulk : 3).

Dan firman-Nya lagi :
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit yang kala itu masih berupa asap” (Q.S. : Fussilat : 11).

Setelah tujuh lapis langit terbentuk, kemudian Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan tujuh lapis bumi yang diambil dari pegunungan kosmik “Qaf” pula.

Sebagaimana Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“ Allah-lah yang mnciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi” (Q.S. : At-Talaq : 12).

Perlu dipahami disini Sahabat,
Bahwasanya,
Pengertian mengenai penciptaan langit dan bumi ini adalah “langit akhirat dan bumi akhirat”.
karena,
setelah penciptaan langit dan bumi akhirat ini, Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan tujuh surga dan tujuh neraka, barulah langit dan bumi dunia Allah ciptakan dalam masa yang pada saat itu bumi masih dalam keadaan gelap gulita.

Seperti yang Allah Subhannahu wa Ta'ala firmankan didalam Al-Qur’an :
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami sedikitpun tidak ditimpa kelelahan “ (Q.S. : Qaf : 38).

Sahabat-sahabatku,
Pahamilah,bahwasanya,
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan dunia setelah DIA (ALLAH) menciptakan surga dan neraka berikut segala isinya. Dunia saat itu masih dalam keadaan gelap gulita, dan setelah Nabi Adam As dan Siti Hawa terusir dari surga, kemudian turun ke dunia, barulah Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan cahaya yang menerangi dunia (matahari-bulan-dan bintang), yang diambil dari Nurnya Muhammad.^^

“Nur (Cahaya) bagaikan kutub-kutub spiritual yang menyala, laksana norma dan teladan-teladan yang hidup dan menjadi perhatian para pencari kebenaran dimana dan kapanpun yang sekaligus merupakan realitas surgawi dibalik bentuk keduniawian”.

Maka dari itu Sahabat-sahabatku,
Dapatlah dipahami,bahwa :
“Hakikat Bismillah adalah gema/gaung panggilan Tuhan kepada manusia untuk kembali ke sumber spiritualnya,yakni Allah Azza wa Jalla.“

Wallahu a'lam.

Semoga memahami makna yg disampaikan dengan hikmah yg baik dihati.

Barakallah.

Komentar

  1. Bolehkah Saya lebih mengenal Anda saudaraku ?
    Mohon balas ke jay.galih@gmail.com

    BalasHapus
  2. Tentang penciptaan NUR Muhammad

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer