"HAKIKAT BISMILLAH HURUF PER HURUf"

"HAKIKAT BISMILLAH HURUF PER HURUf"

(Maaf,bagi yg ga suka penjlsan ini abaikan saja ya,diam lbh baik utk menjaga hati daripada berkata tdk baik penuh prasangka,tdk menanggapi pertentangan,tdk jg mengharap diterima,apa yg dijelaskan semata2 dilakukan krn Allah Ta'ala dlm berbagi hal kebajikan,ambillah jika bermanfaat,abaikan dan hindarkanlah jika membawa mudharat bagi yg membaca).

Sahabat-sahabatku,
Penjelasan ini adalah kelanjutan dari penjelasan tentang Hakikat Bismillah sebelumnya yg disampaikan.^^

Pahamilah Sahabat,
Bahwasanya,Setiap kandungan dalam seluruh kitab-kitab Allah yang diturunkan, Jabur,Taurat,Injil,semuanya ada di dalam AL-QUR'AN.

Dan seluruh kandungan AL- QUR'AN ada di dalam AL FATIHAH.
Dan semua yang ada dalam AL-FATIHAH ada di dalam BISMILLAH HIRRAHMAAN NIRRAHIIM .^^

Dan,
setiap kandungan yang ada dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim ada di dalam huruf Baa.
dan setiap yang terkandung di dalam Baa ada di dalam titik yang berada dibawah Baa.^^

Sahabat-sahabatku,
Sebagian para Arif billah menegaskan, Dalam perspektif orang yang MAKRIFAT kepada ALLAH TA'ALA,
Bismillaah hirrahmaan nirrahim itu kedudukannya sama dengan 'KUN' dari ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA.

Perlu diketahui disini sahabat-sahabatku,
bahwa pembahasan mengenai Bismillah hirrahmaan nirrahiim banyak ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf) ,atau pun segi bahasa (etimologis), disamping tinjuan dari materi huruf, bentuk, karakteristik, kedudukan, susunannya serta keistemewaanya atas huruf-huruf lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al Qur’an.^^

Tujuan penjelasan yang disampaikan ini bukanlah untuk mengupas semua itu Sahabat-sahabatku,tetapi ,lebih pada esensi atau hakikat makna terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala, Pembahasannya akan saling berkaitan antara satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah MARIFAT kepada ALLAH AZZA WA JALLA!

Ketahuilah Sahabat,
bahwa Titik yang berada dibawah huruf Baa’ adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.
Sebab, huruf itu sendiri tersusun dari titik, dan sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi awalnya huruf.
Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal dan pada setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.^^

Sahabatku,
Kerangka hubungan antara huruf Baa dengan Titiknya secara komprehensif akan dijelaskan berikutnya nanti.Insya Allah.

Bahwa Baa dalam setiap surat itu sendiri sebagai keharusan adanya dalam Basmalah bagi setiap surat, bahkan di dalam surat Al-Baqarah,Huruf Baa itu sendiri mengawali ayat dalam surat tersebut.
Karena itu,dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Qur’an mesti diawali dengan Baa sebagaimana penjelasan diatas tertulis tadi, bahwa seluruh kandungan Al-Qur’an itu ada dalam surah Al-Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam Huruf Baa, akhirnya pada titik.

Hal yang sama sahabat ,
Allah Subhannahu Wa Ta'ala dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat Allah Ta’ala yang tersembunyi dibalik khasanah-Nya ketika dalam penampakkan-Nya terhadap mahluk-Nya.
Betapa titik itu tidak tampak dan tidak Layak lagi bagi kita untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala batasan, dari satu makhraj ke makhraj lainnya. Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang keluar dari seluruh tempat keluarnya huruf.
Maka,
camkan,dan renungkanlah Sahabat, dengan adanya bathin dari Ghaibnya sifat Ahadiyah.^^

Misalnya begini Sahabat,
Kalian membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa’ dengan dua titik, lalu kalian menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’, maka yang kalian baca tidak lain kecuali Titik itu sendiri.
Sebab,
Taa’ bertitik dua, dan Tsaa’ bertitik tiga tidak terbaca,karena bentuknya satu, yang tidak terbaca kecuali titiknya belaka.
Seandainya kalian membaca di dalam diri titik itu,niscaya bentuk masing-masing berbeda dengan lainnya.
Karena itu, dengan titik itulah masing-masing dibedakan, sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja.
Hal yang sama dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali ALLAH.^^

Bahwa kalian mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya kalian mengenal-Nya dari Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Hanya saja ,Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya, sehingga sebagian menambah yang lainnya untuk menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada titik tersebut.
Ada sebagian yang tampak pada kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf tanpa Titik. Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik.
Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia dibanding Baa’,karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa’ itu sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam huruf Baa’ tidak akan tampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara penyatuan itu sendiri mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang memisahkan antara huruf dengan titiknya.^^

Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf. Misalnya :
Kalian bisa mengatakan bahwa Baa’ itu adalah Alif yang di datarkan Sedang Jiim, misalnya adalah : Alif dibengkokkan’ dua ujungnya. Daal adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.

Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat Masing-masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf ibarat Neucleus yang terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa’ adalah Alif yang terdatarkan.

Demikian pula Hakikat Muhammad merupakan inti dimana seluruh jagad raya ini diciptakan dari Hakikat Muhammad itu. Sebagaimana hadits riwayat Jabir, yang intinya Allah Subhannahu wa Ta'ala menciptakan Ruh Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam dari Dzat-NYA, dan menciptakan seluruh alam dari Ruh Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam. Sedangkan Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam adalah Sifat Dzahirnya Allah dalam makhluk melalui Nama-Nya dengan wahana penampakan ILAHIYAH.

Sahabat-sahabatku tentunya ingat ketika Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam diisra’kan dengan jasadnya ke Arasy yang merupakan Singgasana Ar-Rahman. Sedangkan huruf Alif, —walaupun huruf-huruf lain yang tanpa titik sepadan dengannya, dan Alif merupakan manifestasi Titik yang tampak di dalamnya dengan substansinya — Alif memiliki nilai tambah dibanding yang lain. Sebab yang tertera setelah Titik tidak lain kecuali berada satu derajat. Karena dua Titik manakala disusun dua bentuk alif, maka Alif menjadi sesuatu yang memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga: Panjang, Lebar dan Kedalaman.

Sedangkan huruf-huruf lainnya menyatu di dalam Alif,seperti huruf Jiim. Pada kepala huruf Jiim ada yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang, tengahnya juga memanjang. Pada huruf Kaaf misalnya, ujungnya memanjang, tengahnya juga memanjang namun pada pangkalnya yang pertama lebar. Masing-masing ada tiga dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga jangkauan yang membentang. Sementara Alif sendiri lebih mendekati titik. Sedangkan titik , tidak punya bentangan. Hubungan Alif diantara huruf-huruf yang Tidak bertitik, ibarat hubungan antara Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam dengan para Nabi dan Rasul serta para pewarisnya yang paripurna.
Karenanya Alif mendahului semua huruf.^^

Diantara huruf-huruf itu ada yang punya Titik di atasnya, ada pula yang punya Titik dibawahnya,Yang pertama (titik di atas) menempati posisi :
“Aku tidak melihat sesuatu sebelumnya) kecuali melihat Allah di sana”.^^

Diantara huruf itu ada yang mempunyai Titik di tengah, seperti Titik putih dalam lobang Huruf Mim dan Waw serta sejenisnya, maka posisinya pada tahap:
”Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya.” Karenanya titik itu berlobang, sebab dalam lobang itu tampak sesuatu selain titik itu sendiri Lingkaran kepada kepala Miim menempati tahap:“Aku tidak melihat sesuatu” ,sementara Titik putih menempati :
“Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.”^^

Alif menempati posisi “Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu sesungguhnya mereka itu berbaiat kepada Alllah.”
Kalimat “sesungguhnya” menempati posisi arti “Tidak”, dengan uraian sebagai berikut: “Sesungguhnya orang-orang berbaiat” kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu, kecuali berbaiat kepada Allah.”^^

Kita pahami bersama, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam dibaiat, lalu dia bersyahadat kepada bersyahadat kepada Allah pada dirinya sendiri, sesungguhnya tidaklah dia itu berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah.
Artinya:
kamu sebenarnya tidak berbaiat kepada Muhammad Shallallahu'Alaihi Wasallam, tetapi hakikat-nya berbaiat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Itulah arti sebenarnya dari Khilafah tersebut.^^

(Sumber :Disarikan dari tafsir Al-Qur’an karya lbnu ‘Araby).

Wallahu a'lam.

Semoga memahami makna yg disampaikan dengan hikmah yang baik dihati.

Barakallah.

Komentar

Postingan Populer