SHOLAT

Sholat.


Sholat adalah salah satu Rukun Islam yg wajib "didirikan" bagi setiap Muslim yg beriman.
Namun menurut "kami" ada beberapa hal yg dilupakan sebagian Muslim tentang Sholat tersebut, mulai dari "Thaharah" (bersuci), Niat, Adab, Rukun, Tata Cara dan Hakikat dari sholat itu sendiri.

Thaharah atau bersuci (Wudhu) adalah hal pertama yg dilakukan sebelum melaksanakan shalat.
Menurut kami, berwudhu tidak hanya melaksanakan rukun wajibnya, yaitu:
- Niat
- Membasuh muka dengan air
- Membasuh kedua tangan sampai siku dengan air
- Menyapu sebagian kepala dengan air
- Membasuh kedua kaki sampai mata kaki dengan air
- Tartib/teratur
namun ada hal terlupakan yg menurut kami penting, yaitu IZIN.
Menurut kami, Wudhu itu perlu "izin", karena segala sesuatu yg dilakukan tanpa izin adalah "mencuri". Lalu dengan siapa kita "izin"? menurut pengetahuan yg kami dapat dulu, Nabi Khidir adalah Penjaga "Air", oleh karena itu sebelum berwudhu sebaiknya izin dan mengucapkan salam dulu kepada Beliau.

Niat/Tujuan Sholat. Terkadang niat/tujuan seseorang shalat beragam, dari beberapa orng yg kami pernah tanya memiliki jawaban sebagai berikut:
- Karena ingin masuk Surga
- Supaya tdk mendapat Siksa Neraka
- Karena ingin menarik perhatian "seseorang"
- Menggugurkan kewajiban
- Mengharapkan Ridho Tuhan
- Salah satu "wujud" atau ungkapan cinta kepada Tuhan
Jawaban2 diatas juga pernah kami alami pada diri kami sendiri, karena pada saat kecil kami diajarkan shalat dengan iming2an SURGA, dan pada kehidupan sosial kami orang yg baik adalah orang yg rajin shalat, tentu saja kami mau dianggap masyarakat seperti itu, namun seiring bertambahnya usia dan pengalaman kami maka pola fikir kami pun berubah, bahwa niat/tujuan shalat adalah Salah satu "wujud" atau ungkapan cinta kami kepada Tuhan, tanpa mengharapkan apapun, karena Tuhan Maha Mengetahui apa yg pantas untuk kami, baik Surga atau Neraka, atau mungkin bukan keduanya.

Lafazh Sholat. ini juga terkadang keliru dilakukan oleh sebagian Muslim dlm keadaan tertentu. Karena tergesa2 atau hal lain maka lafazh shalat disambung atau tersambung dengan Takbir, contoh:
Usahalli Fardhal Jum'ati Rak'ataini Imaman lillahi ta'ala Allahu Akbar.
seharusnya pada kata "ta'ala" berhenti sejenak, baru mengucapkan Takbir, contoh:
Usahalli Fardhal Jum'ati Rak'ataini Imaman lillahi ta'ala - Allahu Akbar.
ini pernah kami jumpai ketika shalat Jum'at. Semoga tdk terulang kembali.
(bagi kami, Lafazh tdk wajib, dan menurut sepengetahuan kami Nabi tdk mengucapkan lafazh)

Mengangkat Takbir. Gerakan ini dilakukan beragam oleh Muslim, ada yg Takbirnya mengangkat tangan cm kurng lebih 45 derajat, ada yg mengangkat tangannya sampai telinga atau pundak, ada juga yg melebihi telinga dengan gaya yg berbeda2.
Dlm Hadits yg diriwayatkan Abdullah Ibnu Umar :
"bahwa Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam beliau senantiasa mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya jika beliau membuka sholatnya, dan jika bertakbir untuk rukuk dan jika mengangkat kepalanya dari rukuk".
menurut kami itulah yg benar, yaitu mengangkat tangan samapi telinga atau pundak dan "menundukkan" jari2 tangan sedikit sekirannya menghadap Kiblat.

Posisi arah kaki, terkadang kami lihat beberapa Muslim yg sehat (tdk uzur) arah kakinya tdk menghadap Kiblat, memang ini tdk termasuk dlm rukun shalat, tp menurut pengetahuan yg kami dpt dulu, dlm adab sholat baiknya anggota tubuh juga menghadap kiblat, termasuk kaki.

Tuma'ninah (berdiam sejenak). Ini adalah salah satu rukun shalat yg terkadang terlupakan oleh Muslim pada keadaan atau saat2 tertentu. Karena ingin cepat, terkadang "tuma'ninah" ini ditinggalkan/lupa.

Ruku'. ini juga merupakan rukun dlm shalat. menurut pengetahuan yg kami dpt, Muslim yg tdk uzur diharuskan Ruku' dengan benar (posisi belakan rata2 air atau papan menurut feeling masing2).
Dulu kami melakukan ruku' dengan sembarang (tdk rata), lalu ditegur oleh Guru (sebutan ustadz kami). Kata Beliau Ruku' itu harus sama ratanya dengan papan atau rata2 air, menurut beliau hakikatnya adalah Muslim itu "seimbang dan dinamis", mulai saat itu kami belajar tuk ruku' yg benar.

I'itidal. ini juga rukun dlm shalat. terkadang kami lihat Muslim jg memiliki cara tersendiri, ada yg mengangkat tangan seperti Takbir dan ada juga yg tdk, cuma mengangkat kepala saja.
Seperti Hadits di atas, menurut kami i'itidal yg benar adalah cuma mengangkat kepala dan menghetikan gerakan tangan (tuma'ninah), terkadang kami juga pernah melihat Muslim yg masih menggerak2an tangannya.

Sujud. Menurut pengetahuan kami, sujud yg benar adalah menyentuhkan dahi ke "sajadah" (tdk menyentuhkan hidung terlebih dahulu dan tdk boleh terhalang rambut walau sehelai) meluruskan posisi telapak tangan sejajar dengan pundak dan mengarahkan kelima jari ke Kiblat, meletakkat lutut ke sajadah dengn benar serta meletakkan kaki dengan benar dan mengarahkan jari2nya ke arah Kiblat.

Tahyat. Dalam hal ini Guru kami menjelaskan sperti ini pada kalimat :
Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu'alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh (berdiam sejenak, seakan2 salam kita "dijawab") Assalamu'alaina wa'la 'ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah (angkat telunjuk dan arahkan ke Kiblat serta "dihayati"). Wa'asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (angkat sedikit ibu jari dan "dihayati"). Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama sollaita'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Wabarik 'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama barakta 'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Fil 'alamina innaka hamidummajid. 

Salam. menurut pengetahuan kami, pada saat kata 'alaikum, baru wajah kita tolehkan sedikit kearah kanan, dan tdk menyapu muka.
secara imajinasi, jika melakukan salam lalu menolehkan wajah ke kanan dan kekiri dengan diiringin menyapu muka secara vertikal (kebawah) maka akan membentuk "cross" atau salib.

AHMAD (أحمد). Menurut faham kami dan Guru kami, Shalat itu membentuk kata أحمد.
أ : Berdiri Lurus (bagi yg mampu)
ح : Ruku'
م : Sujud
د : Tahyat Awal (jika shalat Subuh berdiam sejenak setelah sujud kedua seperti duduk antara 2 sujud pada rakaat pertama)

TUHAN MEMERINTAHKAN KITA UNTUK MENDIRIKAN SHALAT, BUKAN UNTUK MENGERJAKAN SHALAT

Masih banyak filosofi dan hakikat shalat lain yg tdk bisa kami posting di sini, tulisan ini hanyalah sebagai "rangsangan" kita agar termotivasi untuk memperdalam Islam secara benar dan baik.
Kami adalah hamba yg fakir akan Ilmu dan bnyak memiliki kekurang, kami tdk bermaksud menggurui, kami hnya ingin sedikit berbagi.
Jika terdapat kekeliruan, mohon Koreksi, Kritik dan Masukannya.
Jika ini adalah Benar maka itu "datangnya" dari Tuhan, dan jika salah maka itu adalah kekhilafan kami yg masih dlm proses belajar.

Terima kasih kepada :
- Abi wa Ummi
- Guru Lahmudin Alm. (Tinggiran Tengah, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Ijai (Tinggiran Tengah, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Yamani (Tinggiran Baru, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Anwar (Tinggiran Tengah, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Ijai (Tinggiran Baru, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Basman (Tinggiran Baru, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Guru Khalidi (Jelapat I, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Abah Guru Ladi Nawidi (Purwosari, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Bapak Jamakh (Tinggiran Tengah, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Bapak Arif (Purwosari, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Bapak Fahrozi (Tinggiran, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Bapak Muhammad (Purwosari, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- Bapak Ir. Heru Raharjo (Pimpinan ku, Kepala Seksi Pertama)
- Amang Aji (Tinggiran Tengah, Barito Kuala, Kalimantan Selatan)
- dan Kawan2 Sufi yg tdk bisa kami sebutkan satu persatu di sini.

# Syukran katsir

"Fasubhanalladzi biyadihi malakutu kulli syai in, wa ilaihi turja'un"

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer