KEBUN
Seorang guru dari tingkatan yang tertinggi hidup sebagai
seorang petani. Sang guru telah menulis berbagai kitab dan
wejangan. Pada suatu hari, seorang lelaki, yang telah
membaca segala tulisan-tulisan sang guru dan menganggap
dirinya sebagai pencari kebenaran, datang bertamu untuk
membahas berbagai masalah yang muluk bersama sang guru.
"Aku telah membaca semua kitab-kitabmu," si tamu berkata,
"aku sependapat dengan beberapa kitab dan tidak sependapat
dengan yang lain-lainnya. Kemudian dalam kitab-kitab
tertentu, aku sependapat dengan bagian-bagian tertentu tapi
tidak dapat memahami bagian-bagian yang lain. Sebagian dari
kitab-kitabmu lebih kusukai daripada [sebagian] yang
lain-lainnya."
Si petani arif bijaksana membawa si tamu ke dalam kebun,
di mana terdapat aneka rupa binatang-binatang beserta
makanannya dan berkata: "Aku adalah petani penghasil pangan.
Engkau lihatkah wortel dan apel-apel itu? Ada orang yang
menyukai wortel tetapi ada pula yang menyukai apel. Engkau
lihatkah binatang-binatang itu? Beberapa orang telah
menyaksikan semua binatang-binatang ini, namun mereka
mempunyai pilihan mereka sendiri-sendiri, yaitu untuk
dipacu, untuk dikembang-biakan dan untuk dimakan. Ada
orang-orang yang menyukai ayam dan ada pula yang menyukai
domba. Persamaan di antara binatang-binatang dan
tanaman-tanaman ini bukanlah karena sama-sama disukai atau
sama-sama tak disukai tetapi adalah bahwa semuanya adalah
bahan pangan. Semuanya dapat dimakan!"
Komentar
Posting Komentar